Sepucuk Rindu

Seberkas cahaya jingga
Pengantar pudarnya sinar mentari
diujung senja
Langit malampun kian hampa
Tanpa hadirnya sang purnama
Kesunyianpun kian merasuk dalam hampanya jiwa
Air mata kembali menitik tanpa suara
Tergores aksara menyayat sukma
Mengasingkanku dalam sepi ketika malam kian meraba
Manakala hati mengusik renungan
Hanya
Kesepian
Kesunyian
Dan kesendirian
Dari serpihan kenangan yang terbawa dari sisa ingatan
Sukmaku berteriak
Dapatkah kau dengar rinduku memanggil namamu

Saat kususuri
Tiap jejak langkah  tak penah pasti
Menggiringku pada dua sisi mata hati♡
Saat dimana masih ada rasa ingin memiliki
Dan di satu sisi
Ada saat dimana harus mencoba relakanmu pergi
Namun hingga kini masih tak bisa
Saat yang aku tau
Hanya jalan menuju hatimu

Dan bila
Ini memang jalan takdirku
Ijinkan aku memilikimu dengan caraku
Seperti malam ini
Kaupun hadir dalam mimpi
Terbingkai bias bayang semu
Ku lihat indah senyum terpaku
Yang menghias benak tidurku
Kumohon dekaplah aku dalam pelukmu
Menyatulah dalam khayalku
Dan jangan pernah pergi
Teruslah hidup dalam serpihan hati yang ku miliki

Jangan palingkan aku dari imajinasiku
Ijinkan aku menikmati sinar cahayamu
Sebagai pengobat sepucuk rasa rindu
Karna waktuku telah habis hanya untuk memuja
Rasa rindu yang telah melegenda
Dan biarkan aku terus bersembunyi di balik kepalsuan
Yang aku lakukan demi menutupi kerinduan
Hingga rindu ini terbentur keabadian

RINDU

Rindu ini menggebu

Saat jarak memisahkan kita

Aku tahu aku tak bisa untuk ini

Tapi kenyataan nya aku rindu

Rindu yang kian meninggi

Sampai tak bisa lagi ku bendung

Aku tak menangis tapi

Air mata jatuh begitu saja 

Tanpa permisi

Ada rasa sakit di dada 

Saat aku tak lagi melihat mu

Ada luka yang tak tampak 

Saat bayanganmu menyeruak hadir

Rindu ku untuk mu cinta

Cinta dimana kini kau sekarang

Cinta tak dapat lagi kah kita bertemu? 

Hanya untuk saling sapa dan menatap? 

Rindu.. Oh... Rindu

Jangan kau tikam aku dalam kesunyian ini

Aku tak bisa lagi menahan rindu

Aku Rindu kamu cinta